Vinyl yang bisa dimakan dan bisa memutarkan lagu
Gramophone atau Phonograph diciptakan oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1877. Dewasa ini, gramophone lebih dikenal sebagai Turntables dimana sebuah Vinyl diputar diatasnya, dan telah menjadi sebuah alat dengan kelas tersendiri bagi para kolektor.
Tahukah kamu, bahwa pada tahun 1903 pernah diciptakan vinyl yang terbuat dari coklat? Selain bisa dimakan vinyl tersebut pun berfungsi sebagaimana vinyl semestinya.
Dibuat di Jerman oleh sebuah perusahaan coklat bernama Stollwerck. Ingat, yang menciptakan bukanlah perusahaan pembuat phonograph, melainkan perusahaan yang bergerak di bidang manisan, terutama coklat.
Stollwerck Chocolate Phonograph dibuat khusus dengan vinyl yang besarnya hanya 3 inch. Vinyl itu sendiri dijual dengan paket berisi 6 buah dengan harga 1.90 franc (pada waktu itu mata uangnya belum Euro), sedangkan phonographnya sendiri seharga 3.90 franc.
Bagaimana dengan kualitasnya? Sebuah majalah Perancis, La Nature, pernah menulis artikel tentangnya, disitu tertulis, "bukan mainan, sebuah mesin yang kuat yang akan menjadi saingan bagi phonograph mahal lainnya. Terdengar lantang, dapat bernyanyi dengan baik, dan dapat membuat semua lagu terdengar jernih." Namun, kenyataannya justru berbalik. Mesinnya terdengar bising, suara yang dihasilkannya pun biasa saja. Bahkan, kabarnya Thomas Alva Edison pun pernah dimintai tolong untuk ikut mempromosikan alat ini, dan alhasil, Stollwerck Chocolate Phonograph ini laku keras di pasaran.
Tetapi, semua itu bukanlah masalah. Lagipula Stollwerck membuat phonograph ini hanya sebagai alat untuk mempromosikan perusahaannya saja, yang (tentu saja) lebih mengutamakan coklat.
Dan seperti yang juga ditulis oleh La Nature, "ketika sebuah lagu sudah tak lagi memuaskanmu, yasudah, cukup nikmati piringannya seperti kamu sedang mengudap makanan ringan, dan lahap piringannya."
Sumber: Wikipedia, Edisontinfoil, Montanaphonograph